Rabu, 30 Oktober 2013

Membuat Tattoo Realistis dengan Photoshop

Untuk membuat efek tattoo digital dengan Photoshop, Anda perlu mempersiapkan dulu desain tattoo yang akan Anda gunakan. Anda dapat mencarinya dengan bantuan Google.com.
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin
Langkah pertama, buka kedua file dan drag & drop desain tattoo ke bagian tubuh model. Kemudian ubah blending modenya menjadi multiply dan atur posisi tattoonya menjadi seperti berikut.
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin
Klik Menu Filter > Liquify (Shift+Ctrl+X).
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin
Pada tampilan Liquify, pilih Forward Warp Tool (W) dan sesuaikan bentuk tattoo dengan bagian tangan model. Bila sudah, jangan lupa klik OK.
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin
Klik Menu Image > Adjustments > Levels (Ctrl+L). Pada bagian Output Levels,  geser slider hitam ke kanan hingga memberikan nilai kira-kira 70. Ini akan membuat warna tattoo menjadi tidak terlalu hitam, agar lebih menyesuaikan dengan kulit model yang berwarna cerah.
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin
Sekarang beralih dari Channel RGB ke Channel Red. Masih pada bagian Output Levels, geser lagi slider hitamnya ke kanan hingga memberikan nilai kira-kira 30. Tujuannya, untuk memberikan warna kemerah-merahan pada tattoo sehingga lebih menyatu lagi dengan warna kulit model.
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin
Lakukan masking pada bagian tattoo untuk memberikan sedikit transparansi pada bagian tattoo yang berbackground kulit model dengan highlight yang lebih cerah. Caranya, klik ikon Add layer mask dan sapukan Brush Tool (B) dengan warna hitam ke bagian tattoo yang berbackground kulit model dengan highlight yang lebih cerah. Gunakan brush dengan opacity kira-kira sebesar 50%.
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin
Dan saya mendapatkan hasil akhir seperti ini. Goodluck!
Tutorial Photoshop Effect, Belajar, Edit, Efek, Foto, photo, Manipulasi, Tool, Teks, Pemula, Menengah, Filter, Download Brush Action Plugin


Sumber : http://efekphotoshop.com

Selasa, 29 Oktober 2013

Cara Merubah Blogger Blogspot ke Domain Sendiri (Blogger Custom)

Cara Mengganti Merubah redirect blog di blogspot.com ke Domain Sendiri seperti contoh.com, contoh.net, contoh.org yang umum disebut dengan Blogger Custom Domain (mengintegrasikan Blogger dengan domain sendiri) di Rumahweb dan yang lain. Panduan ini sudah diupdate pada 25 November 2012 disesuaikan dengan Dasbor blogger interface baru 2012 dan admin dasbor rumahweb.com (untuk domainnya).

DAFTAR ISI
  1. Apa itu Blogger Custom Domain
  2. Cara Membeli Top Level Domain (TLD)
  3. Setelan Settings Pertama di Admin Domain
    1. Tambab CNAME Record ke Domain
    2. Tambab Empat A Record ke Domain
  4. Setelan Pertama di Blogger.com
  5. Setelan Kedua di Admin Domain
  6. Setelan Kedua di Blogger.com
  7. Cara Kembali ke Blogspot

APA ITU BLOGGER CUSTOM DOMAIN

Blogger custom domain atau redirect custom domain adalah merubah, mengganti atau meredirect dan mengintegrasikan blog di Blogger.com yang asalnya beralamat di namablog.blogspot.com dialihkan ke top domain milik sendiri. Seperti, www.alkhoirot.com, www.alkhoirot.net, www.alkhoirot.org, dll.

Seperti diketahui, sebuah website/blog itu memiliki dua unsur. Yaitu, hosting dan domain. Blogger.com adalah hosting sedang blogspot.com adalah domain-nya. Nah, kita bisa mengganti blogspot.com dengan domain sendiri. Sementara hostingnya tetap memakai blogger.com. alkhoirot.net ini sendiri hostingnya memakai blogger.com, hanya domainnya memakai TLD.


CARA MEMBELI TOP LEVEL DOMAIN (TLD)

Anda pasti tahu bahwa TLD atau top level domain itu tidak gratis. Harus beli. Tapi harganya relatif murah. alkhoirot.net sendiri hanya membayar USD 10 (sepuluh dolar) atau sekitar Rp. 100.000 (seratus ribu) pertahun.

Top domain dapat di beli layanan luar negeri kalau punya kartu kredit atau Paypal. Kalau tidak punya kartu kredit atau Paypal, sebaiknya beli di Indonesia. Misalnya, rumahweb.com, atau layanan lain yang pembayarannya dapat dilakukan via kartu debit di ATM.

Ada dua tahap proses pengalihan alamat dari nama.blogspot.com ke namasendiri.com sebagai berikut:


SETELAN PERTAMA DI ADMIN DOMAIN

Ada dua tempat setelan atau setting yang harus dilakukan yaitu di admin Domain dan di admin Blogger.com. Rinciannya di bawah:


TAMBAH CNAME RECORD KE DOMAIN

Panduan ini seandainya beli domain di rumahweb.com. Kalau beli di tempat lain, silahkan tanya pada tim supportnya bagaimana cara masuk ke admin domain.

1. Masuk dengan username dan password ke http://domcpanel.rumahweb.com. Username adalah email anda. Sedang password diberi Rumahweb. Kalau lupa, tinggal klik forgot password, maka anda akan dikirim email dengan password baru.
2. Klik Manage Orders -> List/Search Orders -> klik domain yang akan diedit.
3. Klik DNS Management -> klik Manage DNS
4. Klik CNAME Records -> klik Add CNAME Records

Isi kotak isian CNAME Record sebagai berikut:

a. Pada Host Name isi dengan: www
b. Value: ghs.google.com (kasih tanda tik pada lobang kedua)
c. Klik Add Record. Selesai.
Cara Tambah CNAME Record


MENAMBAH 4 (EMPAT) ZONE RECORD TYPE A

ZONE RECORD TYPE A 1

4. Klik CNAME Records -> klik Add A Records
a. Pada Host Name isi dengan: www
b. Value: 216.239.32.21
c. Klik Add Record. Selesai.

ZONE RECORD TYPE A 2

4. Klik CNAME Records -> klik Add A Records
a. Pada Host Name isi dengan: www
b. Value: 216.239.34.21
c. Klik Add Record. Selesai.

ZONE RECORD TYPE A 3

4. Klik CNAME Records -> klik Add A Records
a. Pada Host Name isi dengan: www
b. Value: 216.239.36.21
c. Klik Add Record. Selesai.

ZONE RECORD TYPE A 4

4. Klik CNAME Records -> klik Add A Records
a. Pada Host Name isi dengan: www
b. Value: 216.239.38.21
c. Klik Add Record. Selesai.

Admin domain anda jangan ditutup dulu window-nya. Buka window baru dan teruskan proses setelan/settings di blogger.com di bawah:


SETELAN PERTAMA DI BLOGGER.COM

Selama masuk ke admin blogger.com, biarkan window admin domain tetap terbuka.

1. Login/masuk ke Blogger.com
2. Klik Setelan -> Dasar
3. Pada Alamat Blog -> klik +Tambahkan domain khusus -> klik Alihkan ke setelan lanjutan
4. Pada "Setelan lanjutan" masukkan nama domain anda. Contoh: www.alkhoirot.com
5. Klik Simpan.
6. Ada pesan error berikut (atau serupa): "Kami tidak dapat memverifikasi otoritas Anda untuk domain ini. Kesalahan 5"
7. Di bawah pesan tersebut ada dua kode token dari Blogger.com yang satu pendek seperti ini "gbzk3vaq64se" yg satunya lebih panjang seperti ini "gv-2olpsueg6sltaq54xx6v4ovwgcgelpxv5t27cjhrhqxvdpoyc7fa.domainverify.googlehosted.com"
8. Jangan ditutup dulu setelan ini.
9. Sekarang masuk lagi ke admin domain anda dan ikuti panduan di bawah:


SETELAN KEDUA DI ADMIN DOMAIN

Apabila window admin domain belum ditutup, langsung ke poin 4

1. Masuk dengan username dan password ke http://domcpanel.rumahweb.com. Username adalah email anda. Sedang password diberi Rumahweb. Kalau lupa, tinggal klik forgot password, maka anda akan dikirim email dengan password baru.
2. Klik Manage Orders -> List/Search Orders -> klik domain yang akan diedit.
3. Klik DNS Management -> klik Manage DNS
4. Klik CNAME Records -> klik Add CNAME Records

Isi kotak isian CNAME Record sebagai berikut:

a. Pada Host Name: isi dengan kode dari blogger.com yang lebih pendek. Contoh: "gbzk3vaq64se"
b. Value: isi dengan kode dari blogger.com yang lebih panjang. Contoh: "gv-2olpsueg6sltaq54xx6v4ovwgcgelpxv5t27cjhrhqxvdpoyc7fa.domainverify.googlehosted.com"
c. Klik Add Record.


SETELAN KEDUA BLOGGER.COM

Kalau sudah dalam keadaan login di blogger.com, langsung ke poin 5.

1. Masuk/login ke blogger.com
2. Klik Setelan -> Dasar
4. Pada "Setelan lanjutan" -> klik Simpan
5. Selesai.



CARA KEMBALI KE BLOGSPOT

Kalau tidak suka atau karena tujuan lain, anda dapat menghapus, menggagalkan atau meng-cancel setelan/setting blogger custom domain ini dan kembali memakai blogspot. Caranya mudah sbb:

1. Masuk/login ke blogger.com
2. Setelan dasar
3. Pada Penerbitan -> Alamat Blog
4. Klik tanda kali [x] pada sebelah kanan alamat domain.
5. Klik Simpan. (lihat gambar bawah)




Sumber : http://www.alkhoirot.net


Selasa, 22 Oktober 2013

Smadav 2013 Rev. 9.4.1 (Key+Pro)

download Antivirus smadav terbaru, smadav terbaru 2013, key pro smadav terbaru 2013Smadav adalah program aplikasi keamanan yang berguna untuk membersihkan virus komputer (antivirus). Versi terbaru program ini adalah Smadav 2013 Rev. 9.4.1. Software Smadav dibuat dan dikembangkan oleh putra Indonesia, Zainuddin Nafarin.

Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada kemampuannya untuk mendeteksi dan membersihkan virus-virus lokal, yang biasanya luput dari scanning antivitus luar negeri. Smadav juga bisa dikombinasikan untuk melengkapi antivirus lain yang sudah terinstal di komputer. Jadi, Smadav untuk menangani virus lokal, sedangkan antivirus lain untuk menangani virus internasional. Smadav juga menyediakan fitur proteksi USB flashdisk, karena piranti inilah yang menjadi salah satu media sumber penyebaran virus terbanyak di Indonesia.

Program Smadav banyak diaplikasikan dan digunakan oleh berbagai kalangan pengguna komputer di Indonesia. Smadav merupakan software gratis. Smadav dapat dijalankan di sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows 7. Untuk menginstall versi terbaru program ini, komputer Windows Anda tidak memerlukan spesifikasi minimal minimal tertentu, karena ukuran program cukup kecil.

Download Avira - Antivirus Premium 2013 13.0.0.3165 final

Avira Antivir sebagai salah satu jalan keluar untuk menjaga windows komputer kita menjadi lebih aman dari serangan virus baik dari flashdisk, internet, maupun jaringan komputer. Avira Antivir free Edition mampu mengatasi rintangan yg disebabkan oleh virus, dengan mekanisme menangkal serangan virus sebelum virus masuk ke dalam system maupun ke dalam media penyimpanan data (flashdrive/flashdisk, harddisk, cd/compact disk dsb).
Kemampuan yg dimiliki oleh Avira Antivir Free Edition sebagai salah satu dari sekian banyak Free Software untuk kelompok Antivirus cukup ampuh menangani virus. Dengan adanya dokumentasi tentang informasi cara menggunakannya (Manual Documentation, -red) tentu kita jadi lebih tahu tentang cara menangani dan mengelola antivisur Avira Antivir Free Edition.
Informasi feature/function dari Free Software Antivirus Avira Antivir (Avira AntiVir Personal gives you the following functions):
  • Control Center for monitoring, administering and controlling the entire program
  • Central configuration with user-friendly standard and advanced options and context-sensitive help
  • Scanner (On-Demand Scan) with profile-controlled and configurable scan for all known types of virus and malware
  • Integration into the Windows Vista User Account Control allows you to carry out tasks requiring administrator rights
  • Guard (On-Access Scan) for continuous monitoring of all file access attempts
  • Integrated quarantine management to isolate and process suspicious files
  • Rootkit protection for detecting hidden malware installed in your computer system (rootkits) (Not available under Windows XP 64 bit)
  • Direct access to detailed information on the detected viruses and malware via the Internet
  • Simple and quick updates to the program, virus definitions, and search engine through Single File Update and incremental VDF updates via a web server on the Internet
  • Integrated Scheduler for planning one-off or recurring jobs such as updates or scans
  • Extremely high virus and malware detection via innovative scanning technology (scan engine) including heuristic scanning method
  • Detection of all conventional archive types including detection of nested archives and smart extension detection
  • High-performance multithreading function (simultaneous high-speed scanning of multiple files)
System Requirement :
Informasi detil yg dibutuhkan agar Avira Antivir dapat bekerja (For Avira AntiVir Personal to work perfectly, the computer system must fulfill the
following requirements):
  • Computer as from Pentium, at least 266 MHz
  • Operating system
  • Windows 2000, SP4 and update rollup 1 or
  • Windows XP, SP2 (32 or 64 Bit) or
  • Windows Vista (32 or 64 Bit, SP 1 recommended)
  • Windows 7 (32 or 64 Bit)
  • At least 100 MB of free hard disk memory space (more if using Quarantine for temporary storage)
  • At least 192 MB RAM under Windows 2000/XP
  • At least 512 MB RAM under Windows Vista
  • For the installation of Avira AntiVir Personal: Administrator rights
  • For all installations: Windows Internet Explorer 6.0 or higher
  • Internet connection where appropriate (see Installation)

Charger Tenaga Surya

Hanphone kini menjadi suatu alat komunikasiyang sangat vital bagi masyarakat mulai dari kalangan atas hingga ke kalangan bawah sekalipun. Bukan suatu yang mengherankan apabila banyak yang resah dan kebingungan ketika kita sedanga memakai ponsel yang memiliki baterai dengan daya tahan yang rendah atau sering dikatakan dengan sering low bat. Belum lagi permasalahan yang timbul ketika lampu tiba – tiba padam dan daya tahan dari ponsel kita sedang melemah dan membutuhkan segera tambahan daya untuk tetap terhubung dengan teman, kerabat, sahabat atau soudara kita. Semua itu menjadi polemic tersendiri bagi pemegang hanphone yang memiliki daya tahan baterai yang lemah.  Namun sekarang telah hadir dan merupakan suatu solusi dari permasalahan yang telah disinggung di awal tadi dengan menggunakan  sebuah perangkat charger tenaga surya atau sinar matahari. charger tenaga surya memiliki kapasitas mencapai 2600mAH. dan perangkat tersebut sudah built in LED dan dilengkapi dengan 7 jenis konektor yang dapat digunakan untuk merecharge HP, PDA, Cam, hingga MP3 player.

Charger Tenaga Surya

Hemat energy & Eco – Friendy
charger tenaga surya atau matahari selain sebagai solusi merupakan salah satu alternative untuk mensuplay energy yang non listrik. Cara penggunaan dari perangkat ini pun sangatlah mudah, anda hanya perlu meletakkan panel dibawah teriknya matahari selama kurang lebbih  10 sampai dengan  15 jam atau anda dapat melihat dari indikatornya apakah perangkat ini sudah memiliki daya pebuh atau masih belum. Energy matahari yang diterima oleh panel akan dikonversikan secara otomatis menjadi energy listrik. Energy listrik yang sudah terbuat dari konversi tersebut akan di simpan dalam unit dan dapat digunakan sewaktu – waktu jika dibutuhkan. Alat ini juga sama sekali tidak menimbulkan atau menghasilkan polutan jadi perangkat ini sangat ramah lingkungan.

Baterai Hi – Capacity
Coba anda cek nilai mAH yang tertulis pada baterai ponsel atau gadget anda. Memang besarnya mAH pada tiap ponsel atau gadget berbeda – beda satu dengan yang lainnya sesuai dengan jenis dan tipe ponsel, namun rata –rata dari baterai berkisar 1000 sampai 1500 mAH. Sedangkan charger tenaga surya ini memiliki kapasitas yang lumayan besar sekitar 2600 mAH. Sekarang coba anda bandingkan besarnya mAH ponsel anda dengan charger tenaga surya ini. Tentu charger tenaga surya ini sangat lebih dari cukup untuk mengisi ulang baterai ponsel atau gadget anda hingga full.

Built – in LED Flashlight
charger tenaga surya juga dilengkapi dengan LED Horisontal yang dapat difungsikan sebagai senter atau lampu penerangan saat berada didalam kondisi yang gelap seperti perjalanan di malam hari atau sebgai penerang saat lampu padam pada malam hari. Nyala lampu LED dari perangkat ini sangat terang dan mampu bertahan dipakai selama 30 jam.

charger tenaga surya sangat praktis apabila anda sedang dlaam sebuah perjalanan atau disaat camping atau travelling. charger tenaga surya juga tersedia 7 macam konektor yang sangat kompatibel untuk ponsel, kamera digital, PDA, PSP, GPS, DV, MP3 dan MP4 player. Dengan mencharge ponsel anda dengan menggunakan charger tenaga surya ini  selama 60 menit anda dapat menggunakan ponsel anda untuk berkomunikasi tanpa henti selama 100 sampai 150 menit. Menarik bukan… namun mungkin ada sebuah pertanyaan bagaimana jika dalam keadaan mendung?? Anda tidak perlu khawatir karena alat ini juga dapat mengambil daya dari listrik melalui kabel USD kurang lebih selama 5 jam pengisian.

Sumber : http://www.gsmlokal.com

Teknologi Membuat Manusia Kurang Manusiawi

Teknologi sekarang ini sudah sangat lekat dengan kehidupan manusia, mulai dari hal-hal kecil hingga hal penting yang terkait dengan pekerjaan. Namun penelitian yang dilakukan oleh Intel baru-baru ini mengatakan, teknologi membuat manusia menjadi kurang manusiawi.

Perusahaan prosesor komputer Intel melakukan survei dengan judul Intel Innovation Barometer ini yang dilakukan di Brasil, China, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Juli hingga Agustus 2013. Berdasarkan survei tersebut, yang diterima Okezone melalui siaran pers dari Intel, didapat hasil bahwa enam dari sepuluh orang yang menggunakan teknologi, yang disebut generasi milenia, mengaku teknologi kian membuatnya kurang manusiawi.

Hal ini dikarenakan manusia selalu bersinggungan dengan teknologi di setiap aktivitas yang dilakukannya. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas, bahkan saat tertidur pun smartphone berada di sisi penggunanya. Responden menilai teknologi membuat manusia tergantung dengan kecanggihannya, dan tak melakukan kegiatan sosial.

Di Indonesia, sebanyak 53 persen responden mengiyakan bahwa teknologi membuat manusia jadi kurang manusiawi. Berdasarkan survei tersebut, teknologi juga dikatakan membuat privasi seseorang menjadi kurang berarti lagi. Sebanyak 80 persen orang Indonesia bersedia berbagi tanggal lahir mereka di jejaring sosial, 62 persen membagi rekam jejak GPS mereka di media sosial menggunakan aplikasi semacam Foursquare dan lainnya.

Bahkan, 59 persen orang Indonesia rela berbagi transaksi yang telah dilakukannya di dunia maya. Namun sikap ini cenderung lebih mudah didapati pada masyarakat Indonesia ketimbang Amerika. Orang-orang di sana lebih hati-hati dalam menulis informasi pribadi di dunia internet.

Meski demikian, masyarakat di Indonesia juga percaya bahwa teknologi juga bisa meningkatkan hubungan pribadi mereka. Sebanyak 83 persen responden setuju dengan pernyataan tersebut. Selain itu sebanyak 67 persen menyetujui bahwa teknologi berdampak positif bagi pendidikan, transportasi, dan kesehatan.

Sumber : http://techno.okezone.com

Pizza Instan Dibuat dengan Mesin Printer

ernah melihat film fiksi (dulu mungkin FIKSI) teknologi Back to The Future 2 atau film lain yang menampilkan makanan instan dihasilkan oleh mesin atau mungkin lewat ROBOT Koki? Ternyata yang dulu masuk kategori science fiction lama-lama menjadi non fiksi. Pizza 3D mini telah berhasil dibuat oleh mesin printer makanan (food printer) 3D yang didemokan pada acara SXSW Eco oleh Insinyur bernama Anjan yang dibiayai oleh NASA di mana di masa depan akan sangat berguna bagi para astronot yang ingin makan “pizza” di luar angkasa sana.
Perangkat mesin pembuat pizza 3D saat ini masih prototipe dan mengunakan bubuk bahan yang bisa disimpan bertahun-tahun. Printer makanan ini bisa membuat adonan, memanaskannya, serta menambahkan saos tomat serta krim keju di atas adonan tersebut. Jadi sabar saja yah sampai mesin canggih ini bisa dibeli di toko-toko elektronik terdekat, makan pizza bakal jadi guampang banget, dan nanti pasti akan ada mesin-mesin pizza di tempat-tempat keramaian dimana kita tinggal memasukkan koin atau uang untuk memesan pizza, menunggu bentar kemudian… nyam..nyam… Teknologi bikin makin cepat dan nyaman aja yah ;D

Sumber : http://www.beritateknologi.com

RI Siap Luncurkan Satelit Remote Sensing Kedua

Teknologi pengindraan jauh (remote sensing) terus berkembang. Jika pada 1987 teknologi pemetaan wilayah ini hanya mampu menjangkau radius 30 meter secara akurat, kini seiring berkembangnya teknologi, keakuratan peta sudah mencapai 0,5 meter.

Penggunaannya pun meluas. Pada masa-masa awal, remote sensing digunakan sebatas untuk mengamati cuaca. Penggunaannya kemudian meluas ke ranah militer sebagai satelit mata-mata dalam menentukan peta wilayah. Kini, remote sensing telah dimanfaatkan oleh masyarakat sipil.

Misalnya, peta melalui citra satelit ini sudah bisa dimanfaatkan untuk bidang kesejahteraan masyarakat, di antaranya pengembangan sektor pertanian dan kelautan oleh nelayan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, di sela acara ARCS Bridging Sustainable Asia, Selasa 22 Oktober 2013.

"Sekarang, kami bisa membantu nelayan untuk menentukan keberadaan ikan. Kalau dulu melaut jauh sampai ke tengah, belum tentu ada ikannya. Dengan citra satelit, koordinat ikan bisa ditentukan lebih akurat. Ini akan membantu para nelayan," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut akan disampaikan pengembangan-pengembangan teknologi di negara-negara Asia. Indonesia sendiri saat ini sudah memiliki dua stasiun remote sensing, yakni di Pare-pare dan Rumpin, Bandung. Penggunaannya pun dinilai Gusti Muhammad Hatta sudah efektif.

Evakuasi

Selain itu, keberadaan remote sensing dikatakannya sangat penting dalam melakukan evakuasi bencana. "Seperti Jepang yang sering dilanda tsunami. Saya kira teknologi satelit ini perlu diadopsi," imbuhnya.

Sementara itu, Indonesia, saat ini memiliki teknik evakuasi vertikal dan horizontal. Itu untuk mengurangi kecelakaan, sehingga jumlah korbannya bisa diminimalisasi.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bambang S Tejasukmana, mengatakan, hasil dari pemetaan satelit itu pun bisa dimanfaatkan oleh kalangan instansi pemerintah daerah yang ada.

Dari dua stasiun itu dibangun bank data yang bisa diakses oleh pemda. "Kami membangun bank data. Untuk itu, kalau ada yang butuh bisa langsung mengakses bank data itu," katanya.

Namun, kesulitan utama di Indonesia adalah keberadaan awan. Untuk itu, data remote sensing harus sering direkam.

Indonesia akan kembali meluncurkan dua buah satelit remote sensing dari India. Rencananya, peluncuran satelit LAPAN A2 akan digelar pada April-Mei 2014. "Tapi, terkendala India yang terus mengundur programnya," ujar Bambang.

Dipilihnya India, karena bisa memberikan ongkos yang lebih murah dalam peluncuran. "Sekarang itu, peluncurannya US$300 ribu untuk setiap satelit. Harga dihitung per kilogram. Totalnya sekitar US$600 ribu (Rp6,77 miliar)" ujarnya.

Sumber : http://teknologi.news.viva.co.id

Soal Kemandirian Pangan

Menjelang bulanbulan terakhir masa jabatan Presiden Amerika Serikat (AS), Jimmy Carter (1977-1981), terbit sebuah buku Global 2000 Report to the President setebal 766 halaman karya Komisi Pemerintah AS yang mendapat tugas dari Presiden Jimmy Carter. Isinya laporanlaporan masalah pangan, air, ekologi, dan penduduk menjelang tahun 2000 yang lalu. Salah satu isi laporan tersebut menyatakan dunia tak cukup memberi makan untuk seluruh penduduk pada tahun 2000.

Meskipun ternyata isi laporan tersebut tak sepenuhnya terbukti, krisis pangan berulang kali terjadi di berbagai belahan dunia antara tahun 1981-2000. Selama kurun waktu tersebut juga banyak penduduk meninggal karena kelaparan. Laporan itu juga mengingatkan waktu untuk mengambil tindakan mencegah terjadinya hal ini hampir habis.

Kalau negara-negara secara kolektif dan sendiri-sendiri tidak mengambil langkah yang berani dan imajinatif ke arah perbaikan keadan sosial dan ekonomi, kesuburan yang berkurang, pengelolaan sumber-sumber yang lebih baik serta perlindungan lingkungan hidup, dunia tak dapat tidak akan mengalami kesulitan memasuki abad ke-21. Bahkan, laporan tersebut juga mengisyaratkan kekurangan air bisa mengakibatkan pecah perang.

Tentu kajian Global 2000 Report to the President tersebut tidak harus dipandang sebagai harga mati, tapi harus lebih dilihat sebagai peringatan untuk mengantisipasi masa depan. Tekanantekanan serius yang menimpa Bumi menyangkut penduduk, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, sangat berpengaruh besar dalam penyediaan bahan pangan. Rumit Awal abad ke-21, persoalan pangan ternyata semakin sulit, rumit, dan kompleks.

Kemandirian pangan nasional boleh dikata masih rentan, meskipun tidak sampai terjadi bahaya kelaparan. Ironisnya, ketika kebutuhan bahan pangan semakin meningkat, sektor pertanian justru menurun. Dibandingkan beberapa dasawarsa yang lalu, makin banyak alangan pengadaan pangan, terutama dilihat dari sisi konsumsi dan produksi. Pada sisi konsumsi atau permintaan muncul masalah lonjakan jumlah penduduk, penggunaan komoditas pangan untuk bahan bakar, dan kesejahteraan yang meningkat.

Kombinasi dari ketiga faktor dari sisi permintaan itu mengakibatkan kenaikan konsumsi pangan yang luar biasa. Sementara itu, dari sisi produksi, tanah rusak, lahan menurun, lahan untuk usaha non pertanian, pengalihan air dari pertanian ke kebutuhan air warga perkotaan, produktivitas tanaman yang mandek, dan perubahan iklim global. Yang tak kalah penting produktivitas pangan naik tidak signifi kan karena belum muncul penemuan teknologi pembenihan beberapa tahun belakangan.

Pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan meluasnya areal perumahan, industri, dan jalan raya juga menyebabkan penurunan lahan pertanian. Banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi perumahan dan industri sudah sering didengar. Tetapi dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan, yang juga mengurangi luasan lahan pertanian, sering kali kurang diperhitungkan.

Dengan jumlah kendaraan di Indonesia yang sebesar 94,2 juta (Korlantas, 2012), tentunya bisa dihitung seberapa banyak akan mengurangi lahan pertanian. Dengan kondisi seperti itu, akibatnya bisa ditebak, produksi pangan dalam negeri tidak mencukupi. Sayang, kondisi seperti ini berlangsung terus-menerus tanpa upaya serius untuk mengatasinya. Impor bahan pangan pun kemudian menjadi andalan. Komoditas impor seperti beras, kedelai, jagung, daging, gula, bawang, gandum, buah-buahan banyak membanjiri pasar domestik.

Nilai impor pangan tahun 2012 mencapai 250 triliun rupiah atau 50 persen dari total impor. Banyak yang berpendapat impor pangan bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena besarnya nilai peredaran uang, impor pangan dipertahankan sebagai lahan bisnis orang-orang tertentu. Kasus impor daging sapi yang menimpa Luthfi Hasan Ishaq, Ahmad Fathanah, dan PT Indoguna, secara terang-benderang menggambarkan itu semua.

Mereka melakukan manipulasi mulai dari data, besaran komisi dan suap, jumlah kuota. Semua telah dirancang untuk membutru rente ekonomi. Perilaku ini, langsung atau tidak, menjadikan para petani atau peternak apatis untuk menghasilkan bahan pangan. Bagaimana tidak, pada saat-saat panen, harga justru anjlok. Sebelum panen, banyak impor dan dimikmati kalangan berdasi dengan dalih membantu kebutuhan pangan rakyat.

Dalam jangka panjang cara-cara memenuhi kebutuhan pangan seperti ini jelas tidak sehat. Para pakar meramalkan bahwa di masa depan banyak negara lebih disibukkan untuk mengurus instabilitas politik akibat kekurangan pangan dan harga pangan yang mahal. Kondisi tersebut tak akan terjadi bila negara yang bersangkutan memiliki kedaulatan pangan, yaitu lebih banyak memproduksi sendiri ketimbang impor.

Tekad Kuat Belakangan, bangsa ini seperti mengalami kemerosotan kepercayaan diri, khususnya dalam bidang pertanian. Padahal, semua bangsa yang maju dan sejahtera memiliki kepercayaan diri yang besar dan kemandirian yang menonjol. Tak ada satu pun bangsa sukses karena pemberian orang lain. Peningkatan produksi pangan nasional tidak bisa ditawar lagi bila ingin lepas dari jerat kebergantungan pada impor.

Di bidang pangan, Indonesia bukan hanya berpotensi swasembada, tetapi juga menjadi eksportir produk-produk pertanian tropis, sekaligus dengan agroindustrinya. Hal itu dapat dicapai bila Indonesia memiliki politik pangan yang mantap. Perlu mencapai swasembada 100 persen dan menjadi eksportir utama produk-produk pertanian tropis. Pencapaian kemandirian pangan akan memperbesar kebanggan na sional, meningkatkan kesejahteran rakyat, menghemat devisa, tercapainya jaminan pasokan, dan penciptaan lapangan kerja yang luas.

Belum optimalnya pendayagunaan potensi pertanian tropis karena wawasan pimpinan nasional tentang potensi pertanian tropis masih minim. Indonesia perlu memadukan beberapa faktor strategis ekonomi, secara optimal memanfaatkan keunggulan komparatif yang terdiri atas sektor pertanian (perkebunan, pangan, hortikultura, peternakan) termasuk agroindustri, kehutanan, pertambangan, perikanan modern, dan pariwisata. Perlu dicatat bahwa tidak banyak negara yang memiliki potensi keunggulan sebanyak Indonesia. Masa depan hanyalah milik mereka yang hari ini merencanakannya dengan tepat dan melaksanakannya dengan cerdas dan konsisten

Sumber : http://koran-jakarta.com

Kebijakan Stabilisasi Harga Pangan 2002-2012

Sistim perdagangan pangan dunia yang semakin terbuka atau pasar bebas menyebabkan harga produk pangan di dalam negeri ikut terpengaruh oleh situasi dan kondisi harga internasional. Kondisi tersebut dan berbagai masalah ketersediaan dan distribusi, menyebabkan harga komoditas pangan, terutama pangan strategis seperti beras, kedelai, daging sapi, cabai dan bawang merah menjadi berfluktuasi. Indonesia sebagai negara agraris menghasilkan berbagai macam produk pangan strategis, bahkan untuk komoditas tertentu sudah surplus.
Agar produksi pangan dapat berkelanjutan, dan kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi, pemerintah harus melindungi masyarakat dan petani dari gejolak harga, seperti harga jatuh pada saat panen raya, dan harga melambung pada saat di luar panen. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan kebijakan stabilisasi harga pangan agar petani sebagai produsen mendapatkan hasil yang menguntungkan, dan masyarakat sebagai konsumen mampu membeli bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
Kebijakan stabilisasi harga pangan berperan dalam memantapkan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan/stabilitas politik nasional. Pengalaman Tahun 1996 dan Tahun 1998 membuktikan bahwa terjadinya goncangan ekonomi yang kemudian berubah menjadi krisis politik, terjadi karena harga pangan melonjak drastis dalam jangka waktu yang pendek. Untuk menghindari terulangnya kejadian tersebut, pemerintah berupaya merumuskan kebijakan stabilitas harga pangan yang komprehensif dan dapat merespon beberapa perubahan lingkungan strategis seperti dinamika ekonomi global dan perubahan sistem manajemen pemerintahan agar krisis ekonomi dan krisis politik tidak terulang kembali.
Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, khususnya Bidang Harga Pangan mempunyai andil yang besar baik secara langsung maupun tidak, dalam menyusun regulasi atau kebijakan pemerintah terkait stabilisasi harga pangan strategis. Kinerja Bidang Harga Pangan yang memberikan andil terhadap perumusan kebijakan stabilisasi tersebut antara lain kebijakan perberasan (Harga Pembelian Pemerintah/HPP), kebijakan stabilisasi harga kedelai (SHK), pemantauan harga pangan pokok pada hari-hari besar keagamaan dan nasional (HBKN), prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis, serta kebijakan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Secara rinci beberapa peran Bidang Harga Pangan dalam perumusan kebijakan dan stabilisasi harga tersebut adalah sebagai berikut:

  1. 1.    Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah/Beras
Salah satu masalah klasik yang sering dialami petani padi adalah anjloknya harga jual gabah/beras pada saat panen raya, dan meningkatnya harga pada saat diluar panen. Kondisi tersebut menyebabkan petani menjadi rugi dan usahatani padi tidak menguntungkan. Selain itu, kenaikan harga beras dapat menimbulkan gejolak sosial mengingat beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berupaya membuat regulasi/kebijakan perberasan agar gabah/beras petani dibeli dengan harga tertentu yang bisa memberikan keuntungan yang layak bagi petani. Selain itu, beras dijual ke masyarakat/konsumen diatur dengan harga tertentu sehingga masyarakat mampu mengakses dalam batas wajar. Kebijakan tersebut dikenal dengan istilah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) procurement price policy.
Penetapan HPP dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, pengembangan ekonomi pedesaan, stabilitas ekonomi nasional, peningkatan ketahanan pangan, dan dalam rangka pengadaan cadangan pangan. Selain itu juga untuk mendukung peningkatan produktivitas petani padi dan produksi beras nasional. HPP gabah yang ditetapkan pemerintah diharapkan menjadi “semacam harga minimum” (floor price) yang berfungsi sebagai referensi harga (price reference) bagi petani dan pedagang yang melakukan transaksi jual-beli gabah/beras.
Badan Ketahanan Pangan berperan besar dalam penyusunan kebijakan HPP gabah/beras. Kegiatan yang dilakukan BKP dalam proses penyusunan HPP gabah/beras antara lain melakukan kajian/analisis harga nasional dan internasional, analisis usaha tani, analisis usaha perdagangan dan pengolahan gabah/beras untuk memperoleh informasi besaran harga pembelian pemerintah (HPP) gabah/beras yang bisa melindungi petani dan konsumen. Selain itu juga, melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait seperti Ditjen Tanaman Pangan, untuk membahas dan menentukan besaran HPP, serta terlibat langsung dalam penyusunan Instruksi Presiden tentang HPP.
Penetapan HPP gabah/beras pertama kali dilakukan pada tahun 2002 yang dituangkan melalui Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2002. Sampai tahun 2012, sudah 8 (delapan) kali ditetapkan kebijakan HPP gabah/beras untuk menyesuaikan situasi perberasan dalam negeri, terutama akibat perkembangan harga yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode tersebut, kenaikan HPP Gabah Kering Panen (GKP) berkisar 8-30 persen atau rata-rata 15,43 persen per tahun, kenaikan HPP Gabah Kering Giling (GKG) berkisar 4-27 persen atau rata-rata 13,82 persen per tahun, dan HPP beras berkisar 0-30 persen atau rata-rata 15,90 persen per tahun, seperti terlihat pada Tabel 1.

Beberapa hal yang mendasari perubahan kebijakan HPP antara lain penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), seperti kejadian pada tanggal 1 Oktober 2005 terjadi kenikan solar sebesar 124 persen yang berdampak sangat besar terhadap kinerja sektor pertanian. Untuk mempertahankan profitabilitas usahatani padi agar usaha tani padi menguntungkan (minimal 30 persen), pemerintah mengeluarkan kebijakan perberasan baru melalui Inpres No. 13/2005 yang menaikan HPP gabah/beras.
Faktor lain yang menyebabkan perubahan HPP adalah harga gabah/beras di pasaran yang jauh lebih tinggi dibanding HPP, seperti pada akhir Tahun 2006 sampai awal 2007, harga gabah/beras sekitar 40-60 persen di atas HPP. Hal ini menyebabkan Bulog tidak dapat memenuhi target pengadaan gabah/beras pemerintah, sehingga pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan perberasan melalui Inpres No. 3 Tahun 2007. Selain itu, tingginya harga beras dunia yang terjadi karena berbagai masalah di negara-negara produsen, seperti bencana alam dan tingginya harga minyak juga menjadi salah satu pertimbangan perubahan kebijakan HPP.
Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi pada April 2010 yang berdampak pada tingginya usahatani padi, juga menjadi salah satu alasan pemerintah kembali menaikkan HPP sebesar 10 persen dengan mengeluarkan Inpres No. 7 Tahun 2009 yang mulai diberlakukan pada Januari 2010. Diharapkan dengan penyesuaian HPP tersebut, pendapatan petani tidak menurun dan peningkatan produksi beras nasional tidak terganggu.
Selama Tahun 2002 – 2004, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani masih berada di bawah HPP (antara 41,6 – 66,67 persen), namun sejak Tahun 2005 – 2012, harga GKP selalu berada di atas HPP, yaitu pada kisaran 4,4 – 36,20 persen di atas HPP, seperti terlihat pada Gambar 1. Dengan demikian kenaikan HPP GKP berdampak positif dalam meningkatkan harga aktual GKP petani dengan persentase yang jauh lebih tinggi, baik pada bulan-bulan panen raya (Maret-April) maupun tahunan. Hal ini menunjukkan kenaikan harga aktual GKP di tingkat petani berdampak langsung terhadap keuntungan usahatani padi.
Di tingkat konsumen, kebijakan perberasan dengan penetapan HPP juga dinilai cukup efektif mengendalikan harga beras dalam negeri. Pada Januari 2008, dunia internasional sedang mengalami krisis pangan yang menyebabkan harga komoditas pangan penting seperti beras, jagung, kedelai dan gandum melonjak tajam. Melonjaknya harga beras dunia pada periode tersebut tidak mempengaruhi harga beras dalam negeri.
Sebagai contoh pada Gambar 2, terlihat bahwa harga beras dalam negeri varietas IR-I di Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC) cenderung stabil, walaupun harga beras Thai bergejolak tinggi sejak Maret 2008 pada kisaran 5 persen. Tingkat fluktuasi harga beras Thai juga lebih besar 5 persen dibandingkan harga beras dalam negeri. Hal ini menunjukkan kebijakan HPP gabah/beras dapat membantu stabilisasi harga di dalam negeri akibat perubahan harga gabah/beras internasional.

  1. 2.    Stabilisasi Harga Kedelai (SHK)
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat strategis karena merupakan bahan baku tahu dan tempe yang merupakan sumber lauk-pauk utama sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan pada tahun 60-an, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa tempe, karena tingginya konsumsi masyarakat pada komoditas tempe.
Kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun Indonesia mengalami berbagai permasalahan seperti ketersediaan dalam negeri yang belum mencukupi, rata-rata baru mencapai sekitar 40 persen sehingga untuk memenuhi kekurangannya melalui impor. Selain itu, tata niaga kedelai yang didominasi pengusaha importir sering berdampak pada instabilitas harga kedelai di tingkat masyarakat, baik produsen dalam hal ini pengrajin tahu dan tempe, maupun konsumen atau masyarakat luas. Ketergantungan kedelai terhadap produk impor juga berpengaruh terhadap harga di dalam negeri akibat fluktuasi harga kedelai di pasar internasional. Kondisi tersebut menyebabkan kedelai berpengaruh terhadap perubahan inflasi.
Selama periode 2002-2012, harga kedelai dalam negeri baik kedelai lokal ataupun kedelai eks-impor terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dengan perubahan kenaikan sekitar 11,46 persen per tahun seperti terlihat pada Gambar 3. Lonjakan kenaikan harga kedelai yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2008, sebesar 58,41 persen dari Rp 5.389/kg menjadi Rp 8.536/kg, yang diakibatkan kenaikan harga kedelai di pasar internasional sebesar 48,16 persen.
Melihat berbagai permasalahan seperti di atas, pemerintah harus mengambil langkah-langkah penanganan terhadap stabilitas dan pengendalian harga kedelai agar ketersediaan dan fluktuasi harga kedelai tidak menganggu stabilitas masyarakat. Seperti kejadian tahun 2008, untuk menurunkan harga kedelai dalam negeri, pemerintah membebaskan kebijakan bea masuk kedelai impor pada tahun 2008 dan menggalakan petani untuk menanam kedelai dengan memberikan subsidi.
Mengingat kedelai merupakan komoditas strategis, dan banyaknya permasalahan dalam penanganannya, sejak tahun 2002 pemerintah telah berupaya untuk menjaga stabilitas harga kedelai. Pada tahun 2003 pemerintah telah menargetkan untuk tahun 2006 tidak akan melakukan impor kedelai terutama untuk kebutuhan industri, namun harus dipenuhi dari dalam negeri agar harga jual kedelai petani tidak jatuh. Untuk melindungi produsen lokal agar harga kedelai lebih murah, pada Tahun 2005 bea masuk kedelai impor ditetapkan 10 persen, jauh lebih rendah dari usulan sekitar 30 persen.
Pada Tahun 2008, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menekan gejolak harga kedelai impor, yaitu  bea masuk dibebaskan, PPh impor turun dari 2,5 persen ke 0,5 persen, dan pemberian subsidi bagi bahan baku kedelai Rp 1.000/kg selama 6 bulan. Selain itu, mengingat produksi nasional kedelai masih rendah, pemerintah menargetkan alokasi dana Rp 1 triliun bagi pengembangan kedelai nasional yang akan digunakan untuk peningkatan produksi nasional kedelai menjadi 1 juta ton, dan pemberian bibit paritas unggul pagi petani.
Sampai tahun 2012 , produksi kedelai dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan nasional, sehingga pemenuhanya dilakukan melalui impor. Namun demikian, kebijakan tersebut berdampak pada gejolak harga di tingkat masyarakat. Harga jual kedelai petani biasanya anjlok pada saat panen raya akibat harga kedelai impor yang jauh lebih murah. Sedangkan pada saat tidak panen, harga jual kedelai ke pengrajin sangat mahal sehingga berdampak pada naiknya harga tahu dan tempe yang ujungnya  berdampak pada terganggunya daya beli masyarakat.
Badan Ketahanan Pangan khususnya Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan berperan cukup besar dalam upaya pemerintah untuk mestabilkan harga kedelai, antara lain melalui penyediaan informasi perkembangan harga kedelai tingkat produsen, harga kedelai di tingkat konsumen, harga internasional, neraca ketersediaan dan kebutuhan kedelai, serta analisis usaha tani kedelai. Informasi tersebut merupakan bahan untuk mengambil kebijakan stabilisasi harga kedelai, seperti untuk merekomendasikan impor dan distribusi kedelai ke daerah-daerah yang kekurangan. Selain itu, peran BKP juga terlihat melalui pertemuan dan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk memantau pergerakan harga serta ketersediaan dan kebutuhan kedelai.
Pada Tahun 2013, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Program Stabilisasi Harga Kedelai (Program SHK) yang bertujuan untuk stabilisasi harga kedelai di tingkat petani dan di tingkat pengrajin secara bersamaan. Hal ini dilakukan mengingat sejak bulan Agustus 2012, harga kedelai dalam negeri melonjak tinggi dan sulit dikendalikan sehingga menimbulkan gejolak dimasyarakat. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian terlibat langsung dalam penyusunan kebijakan Program SHK, dari mulai proses penyusunan peraturan, hingga mekanisme pelaksanaan kebijakan, termasuk di dalamnya dalam penentuan harga beli kedelai di tingkat petani.
Selain menyediakan informasi, BKP juga melaksanakan berbagai rapat koordinasi teknis mengenai Kebijakan Harga Pembelian dan Penjualan Pemerintah Komoditas Kedelai, seperti yang dilaksanakan pada tanggal 20 September 2012 di Bogor yang dihadiri oleh wakil-wakil dari Kedeputian II Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan Kemenko Bidang Perekonomian; Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan; Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan, Kemendag; Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan dan Pertanian, Kementan.
Kebijakan SHK ditetapkan pada tanggal 28 Mei 2013 melalui Peraturan Menteri Perdagangan No.23/2013 tentang program Stabilisasi Harga Kedelai yang merupakan implementasi dari Perpres No.32/2013 tentang Penugasan Kepada Perum Bulog untuk Pengamanan Harga dan Penyaluran Kedelai. Melalui program stabilisasi harga kedelai, pemerintah berupaya mengatur tata niaga kedelai melalui pembelian kedelai petani dengan harga tertentu sehingga petani mendapat keuntungan yang layak, dan menjual kedelai kepada pengrajin tahu/tempe dengan harga tertentu sehingga harga jual produk terjangkau masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan ini, pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan tentang Penetapan Harga Pembelian/Penjualan Kedelai Petani  melalui Permendag No.25/2013 dimana Badan Ketahanan Pangan juga terlibat dalam penyusunannya.
Di dalam Program SHK, Harga Pembelian Kedelai Petani yang selanjutnya disebut HBP Kedelai  adalah harga acuan pembelian kedelai di tingkat petani yang ditetapkan sebesar Rp 7.000/kg. HBP kedelai tersebut berlaku untuk masa panen raya triwulan III periode 1 Juli sampai dengan 30 September 2013. Sementara harga penjualan kedelai di tingkat pengrajin tahu/tempe disebut HJP kedelai berlaku 1 bulan, ditetapkan sebesar Rp 7.450/kg berlaku untuk bulan Juli 2013, dan Rp.7.700/kg untuk bulan Agustus 2013, dan akan ditinjau kembali untuk bulan selanjutnya. Apabila masa berlaku telah lewat, tetapi penetapan HJP yang baru belum ditetapkan, maka  HJP kedelai yang berlaku masih sama dengan harga sebelumnya. Untuk menentukan besaran HBP dan HJP, Badan Ketahanan Pangan sebagai salah satu anggota Tim Program SHK ikut terlibat langsung dalam rapat atau forum Tim SHK yang dikoordinisi oleh Kementerian Perdagangan.

  1. 3.    Prognosa Kebutuhan dan Ketersediaan Pangan
Upaya penyediaan pangan memerlukan perencanaan yang matang dimulai dari perencanaan produksi, pengolahan, sampai dengan distribusinya. Upaya tersebut memerlukan waktu dan proses yang panjang serta melibatkan banyak pihak. Berkaitan dengan tugas pokok Badan Ketahanan Pangan (BKP) sebagai salah satu instansi yang menangani urusan/bidang ketahanan pangan, maka BKP mempunyai tanggung jawab dalam mengkoordinasikan penyusunan prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan sejak awal tahun dengan berbagai pihak terkait, terutama dengan Direktorat Teknis lingkup Kementerian Pertanian. Penyusunan prognosa tersebut harus dilakukan secara tepat dan akurat agar perencanaan dan kebijakan yang diambil juga tepat sasaran dan merupakan kebijakan Kementerian Pertanian.
Prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan sudah dimulai BKP sejak tahun 2002. Prognosa tersebut merupakan informasi tentang kondisi kebutuhan dan ketersediaan pangan yang disusun dalam format bulanan. Pada awalnya penyusunan prognosa bertujuan untuk sosialisasi dan informasi perkiraan kondisi ketersediaan dan kebutuhan pangan menjelang Hari-hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). Bagi masyarakat, informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan untuk mengantisipasi, mencari alternatif bahan pangan dan mengatur tingkat konsumsi dalam mengatasi kebutuhan pangan yang relatif meningkat pada periode menjelang HBKN. Bagi pemerintah, informasi tersebut diperlukan untuk mengambil langkah-langkah antisipasi menjaga stabilitas pasokan bahan pangan pokok dalam menghadapi HBKN agar volumenya mencukupi dengan harga yang tidak melonjak terlalu tinggi. Dengan berjalannya waktu, penyusunan prognosa mempunyai tujuan yang lebih luas lagi yaitu prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan dijadikan acuan dalam menentukan sasaran produksi, penyediaan pasokan impor, dan perumusan langkah-langkah antisipasi pemenuhan kebutuhan selama 1 (satu) tahun.
Selama tahun 2005-2010, perhitungan prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan dilakukan pada 9 komoditas strategis yang pada hari-hari besar keagamaan mengalami gejolak harga dan mengalami peningkatan kebutuhan konsumen, yaitu beras, kacang tanah, gula pasir, minyak goreng, cabai merah, bawang merah, daging sapi, daging ayam dan telur ayam. Pada tahun 2011, meningkat menjadi 10 komoditas dengan penambahan komoditas jagung, dan mulai tahun 2012 menjadi 12 komoditas dengan penambahan kedelai dan cabai (cabai rawit dan cabai besar), seperti terlihat pada Tabel ....
Dalam beberapa tahun terakhir ini, prognosa kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan sudah menjadi bahan utama dalam rapat koordinasi kebijakan stabilisasi harga pangan, baik dalam rapat teknis maupun rapat terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selain itu, prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan juga menjadi acuan dalam pemberian rekomendasi impor oleh Kementerian Pertanian yang digunakan untuk memperoleh surat penerbitan impor (SPI) oleh Kementerian Perdagangan.
Penyusunan prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan pokok minimal disusun berdasarkan kebutuhan dan angka sasaran produksi (prognosa I). Selanjutnya prognosa tersebut akan dievaluasi dan disempurnakan sesuai dengan perubahan angka prognosa produksi (BPS), angka realisasi produksi (Ditjen teknis), ekspor dan impor. Beberapa tahapan penyusunan prognosa, yaitu: (a) Revisi I: Prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan yang didasarkan pada prognosa produksi BPS (Maret-April); (b) Revisi II: Prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan yang didasarkan pada ARAM I BPS (Juli-Agustus); dan (c) Revisi III: Prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan yang didasarkan pada ARAM II BPS (November).

  1. 4.    Pemantauan Harga Hari-Hari Besar Keagamaan dan Nasional/HBKN
Indonesia adalah Negara yang sangat beragam, baik dari aspek budaya, sosial dan agama, serta pendirian bangsa yang penuh dengan latar belakang historis. Hal tersebut menyebabkan banyaknya hari-hari besar keagamaan dan nasional (HBKN) seperti Puasa, Idul Fithri, Idul Adha, Natal dan lainnya. Kultur budaya sebagian besar masyarakat Indonesia dalam menyambut dan merayakan HBKN umumnya membutuhkan bahan pangan dalam jumlah yang lebih banyak dibanding hari biasa. Kondisi ini menyebabkan tidak seimbangnya permintaan masyarakat dengan ketersediaan yang ada dalam periode tertentu. Hal tersebut mengakibatkan fluktuasi harga yang cukup tinggi pada hampir semua komoditas pangan.
Sejak tahun 2002-2012, secara umum kondisi harga pangan nasional cenderung berfluktuasi dan naik setiap tahunnya. Fluktuasi harga disebabkan adanya kenaikan permintaan menjelang HBKN seperti Idul Fitri, Idul Adha dan Natal, serta dampak dari kenaikan harga di pasar internasional. Kebijakan pemerintah seperti kenaikan harga BBM juga berpengaruh terhadap instabilitas harga. Sebagai contoh, pada pertengah tahun 2012 terjadi kenaikan harga BBM pada saat menjelang bulan puasa. Hal ini berdampak pada peningkatan harga bahan pangan pada hampir semua komoditas, terutama cabai, bawang merah, dan daging sapi yang membuat gejolak di masyarakat.
Pemerintah sudah mengantisipasi gejolak harga pada saat dan menjelang HBKN antara lain melalui pemantauan harga di pasar-pasar, baik pasar modern maupun tradisional untuk mengetahui kondisi riil serta upaya antisipasi kenaikan harga pangan. Badan Ketahanan Pangan sebagai bagian dari pemerintah juga ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, antara lain melakukan Kunjungan Kerja lapangan baik Menteri Pertanian maupun Kepala Badan. Dari hasil kunjungan kerja lapangan akan diperoleh data dan informasi yang riil di tingkat masyarakat sehingga bisa diambil langkah-langkah kebijakan untuk mengantisipasi atau mengendalikan gejolak harga.

Sumber : http://bkp.deptan.go.id

BERSIAP MENGHADAPI KRISIS PANGAN DUNIA

FAO mengakui krisis pangan telah melanda dunia saat ini. Masalah perubahan iklim, bencana alam, dan semakin meningkatnya permintaan bahan pangan sementara stok Negara-negara produsen dan pengekspor bahan pengan semakin sedikit disinyalir menjadi penyebab dunia mengalami krisis pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan dunia hingga saat ini masih bisa diusahakan, namun FAO mengatakan takkan ada lagi bahan pangan murah seperti saat sebelum krisis pangan terjadi.Pernyataan dari FAO ini didukung oleh kenyataan saat ini dimana beberapa negara-negara pengekspor bahan pangan tengah mengalami krisis dalam negeri sehingga menghambat peningkatan produksi pangan. Seperti Negara Vietnam yang kini tengah memulihkan keadaannya pasca salah satu daerah lumbung padinya dilanda bencana angin yang cukup parah. Lain pula Thailand, meski negerinya aman-aman saja namun mereka lebih memilih untuk mengamankan persediaan bahan pangan di dalam negerinya dan tidak menambah kapasitas produksi serta tidak pula menambah jumlah ekspor bahan pangan. Pada akhirnya, melihat kondisi kritis dunia ini, bank dunia mengalokasikan dana untuk mengatasi krisis pangan dunia ini dengan hibah dalam peningkatan produksi bahan pangan. Dunia bergejolak akibat krisis bahan pangan. Indonesia yang kini menyandang predikat sebagai salah satu negara pengimpor beras besar di dunia, bagaimana nasib Indonesia selanjutnya? Tidak ada jalan lain selain bersiap menghadapi krisis pangan dunia.
Masyarakat Indonesia akan semakin menderita, krisis minyak dunia yang menyebabkan harga minyak mahal sudah menekan hidup masyarakat, apalagi jika ditambah dengan krisis pangan dunia saat ini yang mengakibatkan bahan pangan mahal dan langka. Hidup yang makin sulit ini seharusnya menjadi pemicu rasa kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah. Jika masyarakat kini berjuang untuk bertahan hidup, maka sudah menjadi kewajiban pemerintah sebagai pemimpin negara untuk lebih berjuang dan berkorban untuk rakyatnya.  Bukannya hanya mengatur negara namun tidak merasakan secara langsung akibat yang sesungguhnya di lapangan. Saat-saat menghadapi krisis kehidupan, rasa senasib sepenanggungan seharusnya ada dalam hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang akan melahirkan rasa kebersamaan yang kuat. Rasa kebersamaan yang kuat akan dapat menyelamatkan negara ini dari kehancuran yang lebih parah. Namun jika pemerintah, para wakil rakyat, para elit negara ini tidak menunjukkan rasa senasib sepenanggungan dengan rakyat atau merasakan penderitaan rakyat maka rasa kebersamaan untuk menyelamatkan negara tidak timbul. Karena tidak ada komunikasi yang efektif antara pemerintah dengan masyarakat. Pada akhirnya yang terjadi, pemerintah lebih pada sikap otoriter dan masyarakat selalu menentang karena tertekan dan terancam hidupnya. Pemerintah yang tidak memperhatikan aspirasi politik rakyatnya dalam mengambil kebijakan inilah yang akan menimbulkan disintregrasi bangsa.
Krisis kebutuhan pokok masyarakat dunia termasuk Indonesia, yaitu krisis bahan pangan dan krisis minyak seharusnya dapat disikapi dengan arif dan bijaksana oleh pemerintah dan masyarakat dalam merumuskan langkah-langkah solusi untuk mengahadapi kenyataan ini. Ada beberapa langkah solusi yang dapat menjadi aspirasi masyarakat dan dapat ditanggapi oleh pemerintah. Beberapa langkah solusi dalam jangka panjang untuk menghadapi krisis minyak dan krisis pangan antara lain :
1. Revitalisasi Program Keluarga Berencana (KB)
Penggerakan kembali Program KB ini untuk mengendalikan jumlah penduduk yang semakin bertambah banyak. Krisis pangan dan krisis minyak dunia  terjadi akibat terlalu banyaknya kebutuhan konsumsi masyarakat dunia termasuk Indonesia. Sementara konsumsi bertambah besar, stok barang pemenuhan kebutuhan hanya terbatas. Dengan pengendalian jumlah penduduk ini diharapkan dapat menyeimbangkan kembali antara persediaan dan kebutuhan masyarakat.
2. Revitalisasi Pengendalian Bidang Distribusi Bahan Pangan dan Minyak
Fungsi distribusi bahan pangan dan minyak dunia seharusnya lebih dipentingkan diatas fungsi produksi dan fungsi konsumsi. Perbaikan fungsi distribusi saat ini yang lebih menggantungkan pada produksi dan konsumsi harus dirubah. Kini konsumsi harus dikendalikan dan produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Produksi bukan lagi dilakukan untuk meraih keuntungan setinggi-tingginya namun harus dibatasi agar kondisi alam seimbang. Konsumsi pun demikian, harus ada peraturan pembatasan konsumsi yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Sehingga fungsi distribusi yang dilakukan  tepat sasaran dan terhindar dari manipulasi maupun korupsi yang sangat merugikan.
3. Peninjauan Kembali Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Penggalakan
Pola Hidup Sederhana dalam Masyarakat.
Aset-aset sumber daya alam (SDA) yang menyangkut hajat hidup seluruh rakyat seharusnya dikelola negara sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat. Tetapi yang terjadi di Negara Indonesia saat ini, investor dan perusahaan asing yang mengelola hamper seluruh asset SDA negara. Kondisi ini sangat memprihatinkan, akibat yang ditimbulkannya pun jangka panjang seperti yang tengah terjadi sekarang ini bahan pangan dan minyak mengalami kelangkaan dan mahal. Oleh karenanya, pengelolaan SDA yang dijalankan saat ini perlu ditinjau kembali dan sangat mendesak untuk segera dikembalikan pada fungsi yang sesungguhnya. Sebagai ilustrasi, telah umum diketahui  krisis minyak yang terjadi di Indonesia akibat pengelolaan sumber-sumber minyak Indonesia diserahkan pada asing/swasta sehingga harga minyak yang ditetapkan mengikuti harga pasaran dunia. Akibatnya tidak ada perlindungan stok dalam negeri. Pemimpin negara ini dan para wakil rakyat telah menyetujui perjanjian pengelolaan dengan asing tersebut dalam jangka waktu yang sangat lama. Maka dapat diprediksi, meski harga minyak dunia mungkin akan stabil kembali, namun belum tentu seiring dengan itu krisis minyak di Indonesia akan berakhir pula. Sebutan Indonesia sebagai Negara miskin ditengah hamparan kekayaan yang melimpah perlu segera dihapuskan. Menjelang pemilu 2009, perlu ada perbaikan moral, kualitas, dan integritas kinerja para wakil rakyat agar dapat selalu menjaga amanah rakyat dan memenuhi hak-hak rakyat yang sudah seharusnya. Selain itu, perlu dibuatkan peraturan-peraturan yang dapat membiasakan rakyat berpola hidup sederhana, akrena krisis pangan dan krisis minyak ini dimungkinkan akan berlangsung lama mengingat usia dunia yang semakin tua.
Semoga para pengemban amanah rakyat baik yang duduk sebagai eksekutif, legislatif, dan yudikatif negara selalu mendengar hati nurani rakyat kecil yang terlindas oleh zaman globalisasi kompetisi yang disertai pula adanya krisis pangan dan krisis minyak dunia.

 Sumber : http://kustejo.wordpress.com

Krisis Pangan Dan Ekonomi Tingkatkan Jumlah Penduduk Kelaparan

Krisis pangan di negara-negara miskin ditambah dengan krisis ekonomi global menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk yang kelaparan, dengan lebih dari satu miliar orang kekurangan pangan tahun ini, kata badan-badan pangan PBB, Rabu.
"Tidak ada negara yang kebal dan, sebagaimana biasa, negara-negara paling miskin -- dan orang paling miskinlah-- yang paling menderita," kata kepala Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Jacqyes Diouf dan kepala Program Pangan Dunia (WFP) Josette Sheeran dalam laporan tahunan tahun ini mengenai keamanan pangan global.
"Bahkan sebelum krisis pangan dan krisis ekonomi, jumlah orang yang kelaparan meningkat perlahan tetapi stabil," kata laporan yang disusun bersama oleh FAO dan WFP.

"Akan tetapi serbuan krisis-krisis ini, jumlah orang kelaparan di dunia meningkat secara tajam," kata badan-badan yang berpusat di Roma itu.

FAO memperkirakan 1,02 miliar orang kurang makan di seluruh dunia pada 2009," katanya. "Ini merupakan lebih banyak orang yang kelaparan sejak 1970.

Jumlah orang kelaparan mencapai puncaknya satu miliar untuk pertama kali sejak 1970, tetapi proporsi lebih kecil dari jumlah penduduk dunia, yang sekarang hampir tujuh miliar jiwa dibandingkan dengan kurang empat miliar empat dasawarsa lalu.

Penduduk terbesar yang kurang makan adalah di wilayah Asia-Pasifik yaitu 642 juta orang disusul Sub-Sahara Afrika 265 juta, Amerika Latin 53 juta orang. Sekitar 15 juta orang mengalami kelaparan di dunia maju.

Sejak 2007, harga pangan yang tinggi memicu kerusuhan di lebih dari 60 negara.

Laporan itu dikeluarkan menjelang Hari Pangan Dunia, Jumat, mengakhiri seminggu perundingan di antara sekitar 300 ahli yang dipusatkan pada penyediaan pangan bagi dunia tahun 2050, saat PBB memperkirakan jumlah penduduk 9,1 miliar jiwa.

Sasaran KTT Pangan Dunia itu yang bertujuan mengurangi jumlah orang yang kurang pangan separuhnya menjadi tidak lebih dari 420 juta pada 2015 tidak akan tercapai jika kecenderungan yang ada sebelum krisis itu terus terjadi," kata laporan itu memperingatkan.

Direktur Jendral FAO Diouf akan mengajukan sebuah "peti perkakas" untuk membantu negara-negara memerangi kelaparan, Kamis.

Krisis keuangan menyebabkan menurunnya bantuan asing dan investasi di negara-negara miskin serta pengiriman uang dari keluarga yang bekerja di negara-negara kaya, tambah laporan itu.

"Kehilangan pendapatan ini adalah semakin bertambah akibat harga pangan yang masih relatif tinggi di pasar-pasar lokal banyak negara miskin," kata FAO.

Badan-badan PBB itu mendesak dilakukan investasi dalam jaringan pertanian dan pengamanan" walaupun kesulitan keuangan dihadapi pemerintah-pemerintah di seluruh dunia."

Pada Jumat, lima duta besar muhibah baru akan diangkat yaitu peraih medali emas Olimpiade dari AS Carl Lewis, perancang mode Prancis Pierre Gardin, bintang sepakbola Patrick Vieira, dan penyanyi-penyanyi serta penggubah lagu Anggun dan Fanny Lu dari Prancis dan Kolombia.

Sumber : http://erabaru.net

Sedia Pangan Sebelum Krisis

Kran impor yang dibuka lebar telah menggerus produksi pangan dalam negeri. Petani sebagai salah satu produsen pangan telah lama tergantung dengan pasokan sarana produksi impor. Misalnya bibit unggul, pupuk kimia, pestisida, dan berbagai perangkat pertanian moderen. Akibatnya, sistem pertanian di Indonesia boros input.
Sedari revolusi hijau sampai sekarang, petani kenyang dicekoki doktrin pertanian moderen yang menempatkan mereka sebagai konsumen semata. Metode pertanian berkelanjutan yang memosisikan petani sebagai ahli kerap dipandang sebelah mata, meski kenyataannya petani telah berkontribusi dalam menjaga keberagaman plasmanutfah dan keseimbangan ekosistem.
Coba bayangkan, jika suatu ketika sumber bahan pangan di dunia menjadi sangat terbatas akibat alih fungsi lahan dan penurunan keanekaragaman hayati, apakah uang masih bisa berfungsi sebagai alat tukar? Tentu sumber pangan akan lebih berharga daripada mata uang manapun.
Meski demikian, fakta saat ini, seseorang dianggap kaya ataupun miskin ditentukan oleh faktor pemilikan uang dan akumulasi modal. Sistem ekonomi moneter menjadi rejim tata niaga dunia dan perbankan sebagai infrastruktur pendukungnya. Sistem ekonomi uang berbasis pasar bebas tersebut menjadi alat korporasi dan konglomerasi raksasa dunia untuk mempengaruhi, bahkan mengambil alih kebijakan politik-ekonomi di berbagai negara berkembang. Tak terkecuali Indonesia.
Narasi tentang kekuatan ekonomi global yang mencengkram masa depan pangan di Indonesia tertuang dalam sebuah buku pengalaman gerakan advokasi petani. Buku “Bersemi dalam Tekanan Global: Kriminalisasi Petani, Inisiatif Benih Lokal, dan Uji Materi UU No. 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (2013)”, mencoba merekam upaya jaringan advokasi petani pemulia tanaman meretas keadilan di Mahkamah Konstitusi (MK). Sebuah upaya petani pemulia tanaman untuk mewujudkan kedaulatan atas benih melalui jalur legal.
Sedari 2004 sampai 2010, belasan petani pemulia tanaman jagung di Kediri Jawa Timur mengalami kriminalisasi. Mereka dituduh oleh perusahaan benih setempat telah melakukan pemalsuan merek dagang. Meski tak terbukti, petani tetap dijerat dengan pasal-pasal UU No. 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (UU SBT). Undang-undang yang seharusnya memberikan perlindungan kepada petani, nyatanya digunakan oleh kepentingan industri untuk memenjarakan mereka.
Tak hanya petani jagung di Kediri, pada prinsipnya, wilayah pertanian yang terdapat perusahaan benih berpotensi mengkriminalkan petani. Hal ini tentu tak dapat dibiarkan. Petani memiliki hak membudidayakan tanaman yang mereka warisi secara turun-temurun. Sebuah tradisi agraris yang mereka jalani sejak lama, mendahului konsep negara moderen dan prinsip-prinsip hak atas kekayaan intelektual.
Benih dan plasmanutfah adalah sumberdaya publik yang mesti dikelola pemerintah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, sesuai amanat konstitusi. Praktiknya, korporasi raksasa dunia yang berwujud perusahaan-perusahaan benih, telah mengambil alih barang milik publik itu untuk diprivatisasi dan dikomersilkan. Korporasi mengambil hak petani yang telah dimiliki sejak lama, kemudian memaksa petani untuk terus tergantung dengan membeli produk-produk pabrikan.
Pada kasus tanaman padi, benih hibrida yang digadang-gadang pemerintah dan perusahaan mampu menjawab kebutuhan pangan dalam negeri, ternyata hanya pepesan kosong. Kualitas benih-benih hibrida nyatanya tak setangguh sewaktu didemonstrasikan. Sekali terserang hama, tanaman langsung gagal panen. Petani jelas banyak dirugikan, karena tak mendapatkan ganti rugi atau jaminan penghasilan saat gagal panen.
Sebenarnya, petani mulai melakukan seleksi benih mereka sendiri demi menemukan varietas idaman yang sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah. Inisiatif benih lokal menjadi titik tolak petani untuk mewujudkan kedaulatan atas benih. Tak lagi tergantung benih impor ataupun benih hibrida yang boros pemakaian pupuk kimia dan pestisida. Selain tak sesuai prinsip-prinsip pertanian ekologis, tanaman yang terpapar zat kimia akan menimbulkan krisis ekologi dan mengancam kesehatan manusia.
Saat benih-benih varietas lokal mulai digunakan di berbagai daerah, perlahan-lahan petani mulai merasakan hasilnya. Selain bisa menentukan usia varietas yang mereka muliakan sendiri, benih kreasi petani mudah beradaptasi dengan perubahan iklim dan relatif tahan serangan hama.
Agaknya upaya petani kecil berlahan sempit di Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan atas benih masih panjang. Selama beberapa pasal UU SBT belum dinyatakan tak berkekuatan hukum oleh MK, terutama pasal 5, 6, 9, 12, dan 60, maka aktifitas petani memuliakan tanaman masih terancam jerat tindak pidana.
Bahkan, kontrol atas benih yang dilakukan pemerintah berdampak pada diskriminasi terhadap petani, karena hanya perusahaan dan peneliti-peneliti profesional saja yang dianggap mampu melakukan proses pemuliaan tanaman. Petani terpaksa membeli benih yang belum tentu sesuai dengan kondisi lahan mereka dengan harga yang jauh lebih mahal. Di sisi lain, perusahaan terus mendapatkan keuntungan karena mendapatkan hak paten.
Tarik-menarik hak pemuliaan varietas antara petani versus perusahaan benih ini akan segera usai jika MK memutuskan mengabulkan permohonan uji materi UU SBT jaringan advokasi petani pemulia tanaman. Pemohon meliputi 10 lembaga swadaya masyarakat dan dua orang petani pemulia tanaman. Jika mengikuti proses persidangan di MK (hal. 95), para pembaca mungkin bisa memperoleh gambaran sederhana tentang keberpihakan negara pada wong cilik.
Persoalan pangan dan perlindungan terhadap nasib petani ke depan nampaknya menjadi agenda serius bagi pemerintah. Di dalam rancangan undang-undang perlindungan dan pemberdayaan petani dianggap tak menyelesaikan akar masalah agraria di Indonesia. RU Tutup U tersebut dianggap tidak jelas mendefinisikan petani, simpang-siur dalam menentukan batasan kawasan lahan pertanian, serta tak memungkasi persoalan redistribusi lahan. Saat ini perjuangan kedaulatan atas benih menjadi langkah awal. Selanjutnya akses petani terhadap lahan harus menjadi prioritas, agar terdapat jaminan ketersediaan pangan di masa krisis.
 
 
Sumber : http://haideakiri.wordpress.com

Minggu, 20 Oktober 2013

Pentingnya diversifikasi pangan di Indonesia

Tingginya konsumsi beras di Indonesia menyebabkan diterapkannya kebijakan impor yang menyiksa petani dan mengancam kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan diversifikasi pangan untuk mengatasi tingginya konsumsi beras.
Konsumsi beras Indonesia menduduki peringkat satu dunia. Setiap tahunnya, konsumsi beras per kapita oleh masyarakat Indonesia mencapai 139 kilogram per kapita. Jumlah ini sangat jauh bila dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti Jepang dan Malaysia yang hanya 60 kg dan 80 kg per kapita per tahun. Dalam kasus yang lebih ekstrem, pada tahun 2008 provinsi Sulawesi Tenggara memiliki tingkat konsumsi sebesar 195,5 kilogram per kapita.
Tingginya konsumsi beras mengakibatkan permintaan beras di dalam negeri tinggi dan terkadang tidak seimbang dengan ketersediaan. Setidaknya terdapat dua alasan yakni tingginya impor yang merugikan petani dan aspek kesehatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2008 Indonesia memproduksi padi sebesar 60,33 juta ton gabah kering giling (GKG).  Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar  3,17 juta ton atau 5,54 persen.
Walaupun produksi beras Indonesia tinggi, hal ini juga diimbangi dengan tingginya konsumsi yang akhirnya mengarahkan kebijakan pemerintah untuk melakukan impor beras. Kebijakan impor dipilih pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri dan menekan harga agar tetap terjangkau konsumen.  Hal ini jelas merugikan petani.
Data yang dikumpulkan oleh Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) selama tahun 1996 – 2003, Indonesia mengimpor beras rata rata 2,8 juta ton per tahun. Pada 2007 impor beras Indonesia mencapai 1,5 juta ton dan baru pada tahun 2008 Indonesia bebas dari impor beras dengan klaim pemerintah sebagai tahun swasembada beras.
Dari aspek kesehatan, konsumsi beras dalam jumlah tinggi tidaklah baik bagi kesehatan. Dr.Ir.Posman Sibuea dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlit) Tekonologi Pangan Universitas Methodist Medan menuturkan bahwa pola makan yang monoton seperti mengkonsumsi nasi kuranglah baik karena asupan gizi yang diterima oleh tubuh menjadi lebih sedikit.
Witoro selaku Sekretaris Jendral KRKP menuturkan bahwa terdapat banyak sekali alternatif pilihan makanan pokok pengganti beras yang mengandung karbohidrat. karbohidrat dapat ditemui dalam berbagai jenis makanan lain seperti ubi kayu (singkong), ubi, ketela, jagung, sagu, gandum, kentang, jagung, talas dan masih banyak lagi. Sayangnya, di dalam masyarakat Indonesia muncul resistensi bahwa selain beras adalah makanan yang terkesan kurang bergengsi.
“Indonesia memiliki banyak varian konsumsi pokok seperti singkong, masalahnya orang masih berpikir bahwa singkong adalah ciri makanan menengah ke bawah. Paradigma ini harus diubah sehingga masyarakat mau mengkonsumsi selain beras,” tandasnya.
Salah satu daerah di Indonesia yang sedang mengupayakan pengembangan pangan alternatif adalah Nusa Tenggara Timur. Upaya yang dilakukan adalah melalui program “desa mandiri pangan menuju desa sejahtera”. Program ini dilakukan untuk mengatasi masalah kerawanan pangan karena ketergantungan yang tinggi pada beras. Pelaksanaan program dimulai dari pemerintah yang berkomitmen menyelesaikan kelaparan dengan pangan lokal. Setiap hari kamis dan jumat, pemerintah NTT mengkonsumsi berbagai pangan lokal seperti jagung dan sagu di lingkungan pemerintahan.
 
Sumber : http://desasejahtera.org

Sel surya : Struktur & Cara kerja

Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan  saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala  milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.

Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk memperbesar total daya output. (Gambar :”The Physics of Solar Cell”, Jenny Nelson)

Struktur Sel Surya
Sesuai dengan perkembangan sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di tulisan “Sel Surya : Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan dibahas struktur dan cara kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis).

Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material silikon sebagai semikonduktor. (Gambar:HowStuffWorks)

Gambar diatas  menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum terdiri dari :
1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk  sel surya dye-sensitized  (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO).

2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)(CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)(CZTS) dan Cu2O (copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan  tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll)  yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel  surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.

3. Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif.

4.Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.

5.Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau kotoran.

Cara kerja sel surya
Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar.  Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif)  sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya.  Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n.
Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron). (Gambar : eere.energy.gov)

 Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada  semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana  ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.
Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction.
 
Sumber : http://teknologisurya.wordpress.com

Jepang Menemukan Teknologi Baru Pembuatan Sel Surya

Bahwa cadangan sumber energi minyak bumi terus berkurang, dunia mengkhawatirkan terjadinya krisis energi. Banyak orang mulai memikirkan untuk mencari alternatif sumber energi lainnya. Pilihan tertuju pada sejumlah hal, seperti panas bumi, angin, air, dan surya alias sinar matahari. Khusus yang terakhir, di Jepang, teknologi mengembangkan sinar matahari sebagai sumber energi sudah dirintis sejak 30 tahun silam. Tak dipungkiri, tenaga surya yang diubah menjadi listrik digunakan untuk memasok kebutuhan listrik Jepang, termasuk stasiun kereta api, industri, hingga untuk keperluan rumah tangga. Bahkan kabarnya Jepang memiliki separuh dari pembangkit listrik tenaga surya yang digunakan di dunia.
Saat ini perkembangan menggunakan sumber surya sangat pesat di Negeri Matahari Terbit. Bahkan, ahli tenaga surya Jepang menemukan sel pembangkit pada panel surya yang lebih tipis ketimbang generasi sebelumnya. Panel tipis yang dihasilkan lewat proses sederhana dengan hasil warna-warni tersebut tetap memiliki kemampuan yang sama dalam menghasilkan energi.
Semula panel surya dibuat untuk memasok tenaga pada satelit. Kini teknologi ini juga sudah digunakan untuk mengisi ulang baterai. Selain itu, jika selama ini sel-sel pada panel terbuat dari silikon dengan warna khas, hitam, saat ini hasil penelitian terbaru menawarkan perubahan tampilan serta warna dari sel surya. Penemuan ini didorong keinginan untuk membuat sel surya yang lebih beragam dan tembus pandang.
Panel surya ini terbuat dari lapisan silikon yang sangat tipis sehingga bisa dibentuk dan dibuat menjadi papan nama bahkan papan iklan. Sejauh ini temuan baru tersebut baru digunakan untuk atap dan jendela sehingga pada siang hari cahaya matahari tetap bisa masuk ke ruangan. Sedangkan energi yang dihasilkan dapat disimpan untuk digunakan pada waktu kemudian.
Para ahli tenaga surya di Jepang kemudian meneruskan pengembangan teknologi panel surya dengan menciptakan sel surya yang berwarna-warni. Untuk itu, mereka menggunakan bahan pewarna alami yang diambil dari tumbuhan. Cara membuatnya pun jauh lebih sederhana. Jika awalnya sel surya dibuat dengan suhu 1.000 derajat Celsius, kini hanya dengan suhu 70 derajat Celsius dan teknologi elektrodeposisi, sel surya tipis penuh warna dapat dihasilkan.
Yang lebih menarik lagi, sel surya ini bisa diterapkan pada plastik ataupun kain. Penemu teknologi elektrodeposisi ini berharap suatu hari nanti sel surya dapat digunakan pada segala benda mulai dari topi hingga kendaraan. Sebuah penemuan yang bisa menjadi alternatif sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Gratis pula.
 
Sumber : http://energysurya.com

Dunia Tak Lagi Butuh Energi Fosil

Sekiranya hal itulah yang dapat dikatakan dari hasil studi terbaru yang dirilis oleh tim riset yang dipimpin oleh Mark Z. Jacobson dari Stanford University. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengkonversi seluruh jenis penggunaan bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan dan bersih, dengan begitu dunia dapat meninggalkan bahan bakar fosil.
“Berdasarkan penemuan kami, sebenarnya tidak ada kendala dari segi ekonomi dan teknologi,” kata Jacobson, yang merupakan professor teknik sipil di institusi tersebut. “yang menjadi pertanyaan adalah dari segi aspek sosial dan politik.” Ia dan Mark Delucchi dari University of California-Davis telah menulis dua bagian makalah yang dipublikasikan pada Energy Policy, dimana mereka menilai harga, teknologi, dan materi yang dibutuhkan untuk mengubah dunia berdasarkan rancangan yang mereka buat.
Dunia yang mereka impikan akan sangat bergantung kepada listrik. Rancangan mereka membutuhkan energi angin, air dan cahaya matahari sebagai sumber energi, dengan energi angin dan matahari berkontribusi sekitar 90% dari total energi yang dibutuhkan dunia. Energi geotermal dan hidroelektrik (energi listrik yang berasal dari energi potensial air) masing-masing menyumbangkan 4% dari total energi yang dibutuhkan, dan 2% sisanya akan berasal dari energi ombak dan gelombang pasang-surut.
Kendaraan, kapal, dan kereta akan ditenagai oleh listrik dan sel bahan bakar hidrogen. Pesawat terbang dapat menggunakan bahan bakar hidrogen cair. Rumah-rumah dapat menggunakan pendingin atau pemanas ruangan bertenaga listrik, tidak lagi gas alam atau batubara. Proses komersial dan indutri dapat menggunakan hidrogen atau listrik. Hidrogen dapat dihasilkan dari elektrolisis air. Maka dari itu, energi angin, air, dan matahari akan mendominasi energi dunia.
Salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari rancangan yg dibuat Jacobson dan Delucchi ini adalah reduksi kebutuhan energi dunia hingga 30% dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Listrik dan penggunaan sel bahan bakar hidrogen jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan pembakaran bahan bakar fosil.
Kendala yang paling nyata untuk mewujudkan rancangan ini adalah material yang dibutuhkan untuk membangun instalasi panel surya dan turbin angin. Diperlukan berbagai jenis logam dalam jumlah yang cukup besar, seperti besi, nikel, tembaga, aluminium, kromium dan bahkan logam langka seperti platina. Selain itu dalam mewujudkan infrastruktur generator angin yang ideal dibutuhkan lahan yang luas untuk menyediakan jarak agar tidak terjadi interferensi dan turbulensi angin yang digunakan.
“Tetapi rancangan ini sangat mungkin untuk dilaksanakan, bahkan tanpa perlu menggunakan teknologi terbaru. Kita sangat membutuhkan keputusan kolektif tentang bagaimana masa depan dunia yang kita inginkan sebagai masyarakat dunia,” kata Jacobson.
Bagaimanapun rancangan ini sangatlah revolusioner dan merupakan solusi yang baik dalam berbagai permasalahan energi dunia.

sumber : http://www.chem-is-try.org