Teknologi sekarang ini sudah sangat lekat dengan kehidupan manusia,
mulai dari hal-hal kecil hingga hal penting yang terkait dengan
pekerjaan. Namun penelitian yang dilakukan oleh Intel baru-baru ini
mengatakan, teknologi membuat manusia menjadi kurang manusiawi.
Perusahaan prosesor komputer Intel melakukan survei dengan judul Intel Innovation Barometer ini yang dilakukan di Brasil, China, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Juli hingga Agustus 2013. Berdasarkan survei tersebut, yang diterima Okezone melalui siaran pers dari Intel, didapat hasil bahwa enam dari sepuluh orang yang menggunakan teknologi, yang disebut generasi milenia, mengaku teknologi kian membuatnya kurang manusiawi.
Hal ini dikarenakan manusia selalu bersinggungan dengan teknologi di setiap aktivitas yang dilakukannya. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas, bahkan saat tertidur pun smartphone berada di sisi penggunanya. Responden menilai teknologi membuat manusia tergantung dengan kecanggihannya, dan tak melakukan kegiatan sosial.
Di Indonesia, sebanyak 53 persen responden mengiyakan bahwa teknologi membuat manusia jadi kurang manusiawi. Berdasarkan survei tersebut, teknologi juga dikatakan membuat privasi seseorang menjadi kurang berarti lagi. Sebanyak 80 persen orang Indonesia bersedia berbagi tanggal lahir mereka di jejaring sosial, 62 persen membagi rekam jejak GPS mereka di media sosial menggunakan aplikasi semacam Foursquare dan lainnya.
Bahkan, 59 persen orang Indonesia rela berbagi transaksi yang telah dilakukannya di dunia maya. Namun sikap ini cenderung lebih mudah didapati pada masyarakat Indonesia ketimbang Amerika. Orang-orang di sana lebih hati-hati dalam menulis informasi pribadi di dunia internet.
Meski demikian, masyarakat di Indonesia juga percaya bahwa teknologi juga bisa meningkatkan hubungan pribadi mereka. Sebanyak 83 persen responden setuju dengan pernyataan tersebut. Selain itu sebanyak 67 persen menyetujui bahwa teknologi berdampak positif bagi pendidikan, transportasi, dan kesehatan.
Perusahaan prosesor komputer Intel melakukan survei dengan judul Intel Innovation Barometer ini yang dilakukan di Brasil, China, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Juli hingga Agustus 2013. Berdasarkan survei tersebut, yang diterima Okezone melalui siaran pers dari Intel, didapat hasil bahwa enam dari sepuluh orang yang menggunakan teknologi, yang disebut generasi milenia, mengaku teknologi kian membuatnya kurang manusiawi.
Hal ini dikarenakan manusia selalu bersinggungan dengan teknologi di setiap aktivitas yang dilakukannya. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas, bahkan saat tertidur pun smartphone berada di sisi penggunanya. Responden menilai teknologi membuat manusia tergantung dengan kecanggihannya, dan tak melakukan kegiatan sosial.
Di Indonesia, sebanyak 53 persen responden mengiyakan bahwa teknologi membuat manusia jadi kurang manusiawi. Berdasarkan survei tersebut, teknologi juga dikatakan membuat privasi seseorang menjadi kurang berarti lagi. Sebanyak 80 persen orang Indonesia bersedia berbagi tanggal lahir mereka di jejaring sosial, 62 persen membagi rekam jejak GPS mereka di media sosial menggunakan aplikasi semacam Foursquare dan lainnya.
Bahkan, 59 persen orang Indonesia rela berbagi transaksi yang telah dilakukannya di dunia maya. Namun sikap ini cenderung lebih mudah didapati pada masyarakat Indonesia ketimbang Amerika. Orang-orang di sana lebih hati-hati dalam menulis informasi pribadi di dunia internet.
Meski demikian, masyarakat di Indonesia juga percaya bahwa teknologi juga bisa meningkatkan hubungan pribadi mereka. Sebanyak 83 persen responden setuju dengan pernyataan tersebut. Selain itu sebanyak 67 persen menyetujui bahwa teknologi berdampak positif bagi pendidikan, transportasi, dan kesehatan.
Sumber : http://techno.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari budayakan berkomentar baik